Romi Oktabirawa, Pengusaha Sarung Dan Batik Pekalongan Omzet Rp 50 Juta Sehari

Romi Oktabirawa, Pengusaha Sarung Dan Batik Pekalongan Omzet Rp 50 Juta Sehari

Trendingusaha | Romi Oktabirawa punya mimpi untuk menggaungkan sarung batik menjadi terkenal di seluruh dunia. Pemilik Antero batik Pekalongan ini, memikirkan, jikalau Jepang saja punyai kimono, China punyai congsam mengapa indonesia tidak bisa kondang bersama sarungnya.
di pameran Inacraft 2017 ini, Romi mengusung tema sarung is my new denim. bukan tanpa alasan, dia gunakan tema tersebut.
Menurut Romi, ketika sarung bisa digunakan untuk segala usia, dan jenis kelamin dan seluruh kalangan. jadi sarung juga tidak hanya digunakan untuk beribadah, tidur dan ronda saja.
Sekarang, sarung juga sudah jadi fesyen di kalangan masyarakat. "sekarang sudah banyak yang gunakan sarung, di mall-mall," ujar romi ketika ditemui di Jakarta Convention center, baru-baru ini.



di gerai Antero batik, Romi mempromosikan sarung berbahan katun seharga Rp 150.000 berukuran 220 x 120 cm. Selain sarung, Romi juga menjual aneka kain batik tulis, juga yang berbahan sutra ukuran 2,7 meter seharga Rp 3,5 juta. dari perjuangan sarung dan kain batik ini, Romi bisa meraup omzet biimpiannya Rp 50 juta di dalam sehari.
Romi juga menjelaskan, di Pameran Inacraft ini ada garansi dari Asosiasi Pengusaha Handicraft Indonesia (Asephi) bagi anda yang ingin membeli kain batik asli., Di sini batik bergaransi punyai stiker hologram tertentu yang menanggung keaslian batik itu diproses gunakan lilin panas baik dilukis gunakan canting atau dicap, jelasnya

Pasalnya, saat ini tersedia pedagang-pedagang nakal yang tidak cukup jujur, yaitu mereka menjual tekstil bermotif batik, namun mengaku menjual batik asli.

"Jadi banyak yang berlindung dibalik nama batik, jadi sebetulnya kita idamkan kepuasan pelanggan bersama memberikan jaminan asli terhadap batik yang mereka beli," tutur Romi yang juga Ketua Pengurus Cabang Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) dia.

Sekarang ini menurut dia, sudah banyak yang menyebabkan tekstil bermotif batik (batik print) bersama gunakan lilin. Hal ini dijalankan untuk mengelabui pembeli yang tidak cukup mengetahui asli atau tidaknya kain batik.

Padahal, yang jadi ciri khas batik adalah prosesnya, bukan motifnya. Bagaimana kain itu digambar, direndam dan dikeringkan. Sumber : finance.detik.com
BACA JUGA :  Yuk Simak Usaha Sukses Hijab Sulam Tangan Leony Agus Setiawati
Advertisement

Baca juga:

------------- READ NEXT -------------